Puasa telah dipraktikkan selama ribuan tahun yang lalu, semua agama besar mengajarkan puasa. Tetapi bagi umat Islam berpuasa lebih dari sekedar aktivitas ritual belaka, puasa menjadi salah satu pilar dalam Rukun Islam. Allah SWT berfirman dalam Al Quran :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah : 183)
Kewajiban berpuasa dalam Islam telah menunjukan kepada dunia medis, bahwa ibadah ini sangat menyehatkan bagi tubuh. Banyak literatur kesehatan yang membahas tentang manfaat puasa bagi tubuh. Tetapi kali ini kita akan coba membahas manfaat yang lebih spesifik, yaitu manfaat berpuasa bagi penderita penyakit diabetes melitus.
Manfaat Berpuasa Bagi Penderita Penyakit Diabetes Melitus
Manfaat berpuasa bagi penderita penyakit diabetes melitus yaitu mampu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh dengan mengistirahatkan organ pencernaan dari pagi hingga petang. Tapi sebelum penderita penyakit diabetes melitus melakukan puasa, pastikan dulu kadar gula darahnya stabil dalam tiga bulan terakhir. Jika direncanakan dengan baik sesuai dengan bimbingan dokter, aktivitas puasa selain menjadi ibadah bagi umat muslim, penderita penyakit diabetes melitus pun akan mendapatkan manfaat langsung bagi kesehatan tubuh.
Bagi penderita penyakit diabetes melitus tipe 1 yang sangat tergantung dengan suntikan insulin dari luar, akan sangat riskan menjalani puasa dan tidak dianjurkan untuk berpuasa. Begitu juga kasus penyakit diabetes melitus dimana tingkat keparahannya yang tinggi serta dampak komplikasi yang dapat terjadi jika memaksakan diri tetap berpuasa.
Manfaat berpuasa bagi penderita penyakit diabetes melitus lainnya adalah berkurangnya resiko peningkatan kadar kolesterol serta terkontrolnya retensi insulin. Pada saat berpuasa tubuh tetap bekerja membakar lemak dan tubuh tidak terlalu banyak menggunakan glukosa sebagai sumber energi, namun tetap menggunakan sebagian dari cadangan lemak tubuh sebagai bahan bakar. Penggunaan lemak sebagai bahan bakar inilah yang kemudian memberikan pengaruh puasa bagi penderita penyakit diabetes melitus dengan cara menurunkan kadar lemak tubuh dan mengurangi resiko peningkatan kadar kolesterol dan mengontrol resistensi insulin serta resiko diabetes melitus.
Seperti diketahui bahwa penderita penyakit diabetes melitus juga memiliki resiko menderita penyakit jantung, namun dengan menurunnya kadar kolesterol dalam darah karena pengaruh puasa, maka penderita penyakit diabetes dapat terhindar dari resiko penyakit jantung (Baca : Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus Yang Wajib Anda Ketahui).
Asupan Kalori Yang Tepat Saat Berpuasa
Pengaruh puasa bagi penderita penyakit diabetes melitus sangat baik, namun tetap dianjurkan agar berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman saat sahur maupun berbuka. Pastikan makanan yang dikonsumsi memiliki nutrisi yang tepat dan seimbang.
Mengingat bahwa menu berbuka puasa biasanya cenderung manis dan mengandung banyak karbohidrat dan lemak, pastikan penderita penyakit diabetes melitus tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Penderita penyakit diabetes melitus harus bisa memastikan bahwa asupan kalorinya terpenuhi dalam satu hari, tidak kurang, namun juga tidak lebih.
Menurut konsultan ahli gizi dr. Peni M. Hartanto, komposisi makanan yang seimbang dalam satu hari bagi penderita penyakit diabetes melitus adalah :
- 60% karbohidrat
- 25% protein hewani
- 15% lemak
Dari asupan karbohidrat sebanyak 60% itu sebaiknya terbagi menjadi :
- 25% buah,
- 35% makanan seperti roti, nasi atau kentang (dikonsumsi 10% setelah tarawih, dan 25% pada saat sahur)
Pengaturan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh adalah kunci sukses berpuasa bagi penderita penyakit diabetes melitus. Namun kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat badan, dan aktivitasnya. Garis besarnya: pasien kurus perlu 2300-2500 kalori, normal perlu 1700-2100 kalori, dan gemuk perlu 1300-1500 kalori.
Untuk menu berbuka Anda dibolehkan untuk minum teh manis atau kolak pisang (dengan gula diet), kurma, salad buah, jus pisang atau stroberi. Jika memang harus mengonsumsi obat dari dokter, silahkan dikonsumsi 30 menit sebelum makan besar. Menu utama terdiri dari 100-150 gram nasi, sayuran, protein hewani seperti daging 50-60 gram, dan protein nabati 50 gram.
Pukul 21:00 – 22:00 malam (seusai shalat tarawih misalnya), sebaiknya makan camilan yang mengenyangkan seperti sandwich, singkong rebus, atau ubi rebus. Hindari ketan dan mie, juga sayuran yang mengandung gas seperti kol pada saat bersantap sahur. Penderita penyakit diabetes melitus cenderung mengalami gangguan pada saluran cernanya yaitu kerongkongan. Sehingga jika mengonsumsi makanan yang bergas bisa menyebabkan aliran makanan ke lambung tersendat dan perut terasa mual.
Dengan jadwal makan seperti ini, diharapkan kalori masuk secara bertahap sehingga keseimbangan gula darah pada penderita penyakit diabetes melitus saat berpuasa tidak akan melonjak secara drastis.