Perlu dipahami dan disadari bahwa penderita penyakit diabetes melitus akan sulit untuk disembuhkan. Karena kita berbicara tentang organ penghasil insulin yang mengalami kerusakan permanen. Kedisiplinan dalam menjaga kadar gula darah sangat diperlukan oleh penderita penyakit diabetes melitus, jika ingin terhindar dari komplikasi penyakit diabetes melitus lainnya yang akan memperparah kondisi kesehatannya. Tujuan pengobatan penyakit diabetes melitus adalah menurunkan gula darah sampai pada level yang normal. Jika sudah normal maka diharapkan fungsi tubuh akan bekerja secara normal pula.
Seperti yang pernah dibahas di artikel sebelumnya bahwa penyakit diabetes melitus erat kaitannya dengan gaya hidup, pola makan dan aktivitas fisik. Sehingga meskipun dengan kedisiplinan dalam menjaga kadar gula darahnya, penderita tidak akan 100% kembali bisa menikmati kebiasaan (baca : gaya hidup) dahulu pada saat masih sehat.
Berbicara tentang pengobatan penyakit diabetes melitus, maka kita akan dihadapkan dengan pengobatan yang menggunakan cara kimiawi (menggunakan obat-obatan kimia sintetis) dan alami (menggunakan bahan dasar yang berasal dari alam). Dan pada artikel ini kita akan berbicara tentang metode alami saja, karena mudah dan bebas efek samping.
5 Tanaman Obat Diabetes Melitus
Pengobatan penyakit diabetes melitus yang menggunakan bahan dasar yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang mampu menurunkan kadar gula darah. Berikut 5 tanaman obat diabetes melitus yang mudah didapat di lingkungan sekitar, antara lain :
1. Lidah Buaya
![Lidah Buaya Lidah Buaya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg0ByCjUrKl217rTIuRzWE21Axbw8RG8bAggKTAX_YwbRjEH9dPogFdyVtGicg2s4Lr_nTA02_Wf2zE16S4rivKTzZMSYpkj9GKARSfsjNxfVBL9GzDwMJ7M6etU4QTPOkPDYpqYayys8/s320/Manfaat+Lidah+Buaya.jpg)
Lidah Buaya atau Aloe Vera banyak digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Dalam hal pengobatan penyakit diabetes melitus, bagian lidah buaya yang dimanfaatkan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah yaitu bagian getah beningnya. Getah ini mengandung zat aloin, aleonin, aleosin dan barbaloin yang mampu menurunkan kadar gula darah.
Salah satu alasan tanaman ini jarang dimanfaatkan sebagai obat alternatif adalah karena lendirnya dapat memicu rasa gatal. Jika tidak tahu cara memanfaatkannya, rasa gatal kemungkinan besar akan timbul, tetapi rasa gatal ini tetap dapat diatasi.
Meskipun lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, kebanyakan ahli sepakat bahwa seseorang yang menggunakannya harus di bawah pengawasan dokter. Hal ini terkait jika penggunaannya bersama-sama dengan obat lain dan agar memonitor selalu kadar gula darahnya.
2. Sambiloto
![Sambiloto Sambiloto](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizG-kCC9aR3mZhsLV7W4tMbGcoQMSi44nooLTLqGBWRHSfEAhrDfjtrrst4B6Uzhv3692fn1gCp6Xa4OF0NYmF76X5-XnsO5g6_qiicEeXfp0g_9ykSuaYOSVyuvwCgPUMROQbgKJm3GE/s320/Manfaat+Sambiloto.jpg)
![Lidah Buaya Lidah Buaya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg0ByCjUrKl217rTIuRzWE21Axbw8RG8bAggKTAX_YwbRjEH9dPogFdyVtGicg2s4Lr_nTA02_Wf2zE16S4rivKTzZMSYpkj9GKARSfsjNxfVBL9GzDwMJ7M6etU4QTPOkPDYpqYayys8/s320/Manfaat+Lidah+Buaya.jpg)
Lidah Buaya atau Aloe Vera banyak digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Dalam hal pengobatan penyakit diabetes melitus, bagian lidah buaya yang dimanfaatkan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah yaitu bagian getah beningnya. Getah ini mengandung zat aloin, aleonin, aleosin dan barbaloin yang mampu menurunkan kadar gula darah.
Salah satu alasan tanaman ini jarang dimanfaatkan sebagai obat alternatif adalah karena lendirnya dapat memicu rasa gatal. Jika tidak tahu cara memanfaatkannya, rasa gatal kemungkinan besar akan timbul, tetapi rasa gatal ini tetap dapat diatasi.
Meskipun lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, kebanyakan ahli sepakat bahwa seseorang yang menggunakannya harus di bawah pengawasan dokter. Hal ini terkait jika penggunaannya bersama-sama dengan obat lain dan agar memonitor selalu kadar gula darahnya.
2. Sambiloto
![Sambiloto Sambiloto](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizG-kCC9aR3mZhsLV7W4tMbGcoQMSi44nooLTLqGBWRHSfEAhrDfjtrrst4B6Uzhv3692fn1gCp6Xa4OF0NYmF76X5-XnsO5g6_qiicEeXfp0g_9ykSuaYOSVyuvwCgPUMROQbgKJm3GE/s320/Manfaat+Sambiloto.jpg)
Sambiloto dikenal sebagai tanaman yang daunnya dimanfaatkan sebagai bahan dasar jamu tradisional. Rasa yang pahit menyebabkan daun sambiloto jarang dimanfaatkan sebagai obat penyakit diabetes melitus. Daun sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang cukup tinggi, senyawa yang mampu menurunkan kadar gula dalam tubuh dan membantu memproduksi insulin dalam tubuh.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid (obat penurun gula darah bagi penderita diabetes melitus).
Tanaman sambiloto digunakan juga untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut dan terkena racun.
3. Kumis Kucing
![Kumis Kucing Kumis Kucing](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdImjpZpHAFEklVofdT1L2OioDKXV5jDpThfF-PCz4KyZg0hiYjHU1IrSoFLtGaj1B5A5r63FhI_CD_jDMhWWrKvoFMKN4E5sdvbc_XB_GnyhE-enH7CMH89PIMlxS4bv2bodzvpbS20w/s320/Manfaat+Kumis+Kucing.jpg)
Kumis kucing atau Orthosiphon Aristatus banyak dikenal sebagai tanaman hias dibandingkan dengan tanaman obat, wajar saja karena tanaman kumis kucing mempunyai bentuk bunga yang unik dan indah. Tanaman asli Indonesia ini memiliki banyak manfaat untuk mengobati penyakit, antara lain : diabetes melitus, radang ginjal, batu ginjal, rematik, syphilis dan berbagai penyakit lainnya.
Sebagai tanaman obat diabetes melitus, kumis kucing memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang meliputi orthosihon glikosida, minyak atsiri, saponin, garam kalium dan myoinositol. Saponin mampu merangsang sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup. Selain itu kumis kucing dapat mencegah tindakan amputasi akibat ulkus diabetes karena memiliki sifat anti peradangan.
4. Brotowali
![Brotowali Brotowali](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwUQmk6D0nTxzw3npLCLTdqtw2llvC8mPre-TJzNPhWtP9iqESjPuY_M2Up1Szh7Uhe6ychprTHTacwb_AYECO7eNV2jAcbNtI0d2IZNrXnaur5QywxRt3JTKSCQDW_JVgeATrPUStYN8/s320/Manfaat+Brotowali.jpg)
Brotowali atau bratawali banyak dikonsumsi sebagai jamu, dan dikenal dengan rasanya yang pahit. Manfaat brotowali sebagai tanaman obat tradisional dapat dirasakan dari ujung akar hingga ujung daun, bagian yang paling sering digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang direbus untuk diminum.
Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan.
Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi. Akan tetapi untuk pengobatan penyakit berat seperti diabetes nelitus, berikan jeda waktu saat meminum obat dari dokter dan saat meminum racikan brotowali. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tabrakan manfaat dari kedua jenis obat.
Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan.
Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi. Akan tetapi untuk pengobatan penyakit berat seperti diabetes nelitus, berikan jeda waktu saat meminum obat dari dokter dan saat meminum racikan brotowali. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tabrakan manfaat dari kedua jenis obat.
5. Pare/Paria
![Pare/Paria Pare/Paria](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm4b-cZAxklQmlUG8ZshkOQztOaf_rTsIKaemcfmf81I6ueXpfYaXIkpcuoVoPpOdlmJQ7e7O0DTzXDHH20Xz8wBD0o8f-kNR57TrnxmRokv0fQN7ubCAHnUi47gjHSVEk8tYej9nfrsA/s320/Manfaat+Pare.jpg)
Sebagai pengobatan penyakit diabetes melitus secara tradisional, pare/paria mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Meskipun dapat menurunkan kadar gula darah, mengkonsumsi pare/paria terlalu banyak dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Sebaiknya mengkonsumsi pare/paria dalam porsi sedikit namun teratur itu akan lebih baik bagi kesehatan.
Selain dari 5 tanaman obat penyakit diabetes melitus diatas, masih banyak tanaman obat tradisional lainnya yang berkhasiat dalam menurunkan kadar gula dalam tubuh. Di artikel berikutnya akan kami coba ulas beberapa tanaman lain yang tentunya tanpa efek samping jika diminum dengan porsi/dosis yang tepat dan mudah didapat di lingkungan sekitar.